Jagung hibrida

Jagung hibrida

agung hibrida merupakan jenis jagung keturunan langsung (F1) hasil persilangan 2 atau lebih varietas jagung yang memiliki sifat unggul dari masing-masing varietas yang disilangkan. Sifat unggul yang ditawarkan biasanya yaitu mampu bertongkol 2, ukuran biji lebih besar, ukuran tongkol lebih besar, masa panen lebih singkat dan lain sebagainya.

Klasifikasi Jagung 
Kerajaan         : Plantae
Sub Divisi       : Angiospermae
Kelas               : Monokotil
Ordo                : Poales
Famili              : Poaceae
Genus              : Zea
Spesies            : Z. mays

Cara Budidaya Jagung Hibrida Sistim TOT

Syarat Tumbuh Jagung Hibrida 
Tanaman jagung dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi denngan lahan yang terpapar cahaya matahari langsung minimal 8 jam per hari, memiliki kadar keasaman tanah (pH) 5,5-7,5, memiliki cukup kandungan unsur hara, dekat dengan sumber air untuk penyiraman serta memiliki tanah yang gembur (bisa dibajak terlebih dahulu agar gembur)

Persiapan Lahan Tanam Jagung Hibrida 
Lahan yang akan dijadikan lahan tanam jagung hibrida ini dilakukan dengan tanpa olah tanah atau penanaman dengan sistim TOT. Lakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk kimia. Selain itu, dapat pula dilakukan pengapuran dengan menggunakan kapur dolomit. Kemudian buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 3-5 cm di sepanjang alur bedengan.

Cara Menanam Jagunng Hibrida 
Benih jagung hibrida yang akan ditanam pastikan memiliki mutu yang baik. Kemudian, tanamkan pada lubang yang sudah dibuat dengan diisi 2 biji/lubang tanam dan kemudian ditutup kembali dengan tanah. Maka, bibit akan tumbuh setelah berumur sekitar 47 hari. Setelah biji jagung tumbuh sekitar 5 cm-10 cm, maka lakukan perawatan secara berkala hingga masa panen tiba.

Cara Merawat Jagung Hibrida 
Lakukan penyiraman secara rutin setiap seminggu sekali atau sesuai kondisi lahan dan cuaca. Lakukan pula penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh disekitar tanaman jagung dengan interval setiap 2-3 minggu sekali.

Setelah tanaman jagung berumur 1 bulan, lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk NPK yang dicampur dengan ZA dengan perbandingan 3:1. Bersamaan dengan pemupukan, lakukan pula penyiangan.

Masa Panen Jagung Hibrida 

Pemanenan jagung dapat dilakukan sesuai dengan tujuan. Jika ingin dijadikan jagung rebus, maka jagung dapat dipanen setelah berumur 65 hari. Jika ingin dijual kering maka tunggu hingga menua yaitu sekitar 90 hari.